Jadilah Teman Anak, Bukan Bosnya!

Dalam dunia pendidikan anak-anak masa kini, para pakar psikologi anak dan keluarga menyarankan kepada para ibu bapa agar mengambil pendekatan persahabatan ketimbang penguasaan. Pendekatan ini disuarakan dalam seminar keibubapaan yang diadakan di Kuala Lumpur baru-baru ini.

Menurut Dr. Amirah binti Abdullah, seorang psikologi kanak-kanak terkemuka, mengambil peranan sebagai teman kepada anak-anak dapat membina hubungan yang lebih erat dan saling percaya. “Anak-anak yang merasakan ibu bapa mereka sebagai teman akan lebih terbuka berkomunikasi dan berkongsi masalah mereka,” ujar Dr. Amirah.

Seminar tersebut juga menekankan pentingnya memahami psikologi anak-anak serta menghindari sikap otoriter yang seringkali menimbulkan rasa takut dan jarak dalam hubungan keluarga. Peserta seminar diberikan pelbagai teknik komunikasi yang efektif untuk membangun hubungan positif dengan anak-anak mereka.

Hal ini juga sejalan dengan kajian terkini yang menunjukkan bahwa anak-anak yang dididik dalam lingkungan yang penuh dukungan dan kebebasan untuk berpendapat cenderung memiliki kesejahteraan emosional dan kecerdasan sosial yang lebih baik.

Ibu bapa peserta seminar tersebut merasa terinspirasi dan siap untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajari. “Saya menyadari bahwa menjadi teman untuk anak saya lebih penting daripada memaksakan aturan yang ketat. Saya ingin anak saya tumbuh dengan kepercayaan diri dan keterbukaan,” ungkap Puan Siti Hajar, seorang ibu yang hadir dalam seminar.

Inisiatif semacam ini diharapkan dapat menyumbang kepada pembentukan generasi muda yang lebih seimbang secara emosi dan sosial, yang pada akhirnya akan berkontribusi kepada pembangunan masyarakat yang lebih harmonis.